Sejarah & Budaya: Jejak Majapahit di Jawa

Kerajaan Majapahit, sebuah nama yang begitu melegenda dalam sejarah Indonesia. Siapa sih yang gak kenal dengan kerajaan yang satu ini? Bukan cuma sekadar kerajaan, Majapahit adalah simbol kejayaan, kemakmuran, dan tentu saja, pengaruh budaya yang sangat besar, khususnya di tanah Jawa. Artikel ini akan mengajak kamu untuk menyelami lebih dalam tentang peran penting Majapahit dalam membentuk dan mengembangkan budaya Jawa yang kita kenal sekarang. Kita akan membahas bagaimana Majapahit bukan hanya sekadar kerajaan, tetapi juga sebuah pusat peradaban yang mewariskan nilai-nilai, tradisi, dan seni yang masih terasa hingga hari ini.
Kemunculan Majapahit: Awal Mula Sebuah Era Baru

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang pengaruhnya, mari kita lihat dulu bagaimana Majapahit itu muncul. Kerajaan ini berdiri pada akhir abad ke-13, tepatnya sekitar tahun 1293, setelah runtuhnya Kerajaan Singasari. Raden Wijaya, menantu Kertanegara (raja Singasari terakhir), berhasil mendirikan kerajaan ini setelah berhasil mengalahkan pasukan Mongol yang datang menyerbu.
Raden Wijaya kemudian menjadi raja pertama Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Pemilihan nama "Majapahit" sendiri konon berasal dari nama buah maja yang rasanya pahit. Meskipun pahit, buah ini menjadi simbol harapan dan semangat untuk membangun kerajaan yang kuat dan makmur.
Masa-masa awal Majapahit penuh dengan tantangan. Pemberontakan internal sering terjadi, dan kerajaan harus berjuang untuk mempertahankan eksistensinya. Namun, dengan kepemimpinan yang kuat dan strategi yang cerdik, Majapahit berhasil melewati masa-masa sulit ini dan mulai berkembang menjadi kekuatan yang disegani.
Masa Keemasan Majapahit: Gajah Mada dan Sumpah Palapa

Nama Majapahit mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389) dengan didampingi mahapatihnya yang legendaris, Gajah Mada. Gajah Mada adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam sejarah Majapahit. Dengan Sumpah Palapa yang terkenal, ia berjanji tidak akan beristirahat sebelum berhasil menyatukan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.
Di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Majapahit berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga meliputi sebagian besar wilayah Indonesia saat ini, bahkan mencapai Semenanjung Malaya dan sebagian Filipina. Kejayaan Majapahit bukan hanya ditandai dengan perluasan wilayah, tetapi juga dengan perkembangan pesat di bidang ekonomi, seni, dan budaya.
Masa ini menjadi periode emas bagi perkembangan budaya Jawa. Banyak karya sastra klasik yang dihasilkan, seperti Negarakertagama karya Mpu Prapanca dan Sutasoma karya Mpu Tantular. Karya-karya ini tidak hanya berisi catatan sejarah, tetapi juga ajaran-ajaran filosofis dan nilai-nilai budaya yang sangat penting.
Pengaruh Majapahit dalam Seni dan Arsitektur Jawa

Salah satu warisan terpenting Majapahit adalah pengaruhnya yang kuat dalam seni dan arsitektur Jawa. Gaya arsitektur Majapahit dapat dilihat pada candi-candi, bangunan-bangunan kerajaan, dan bahkan rumah-rumah tradisional Jawa.
Berikut beberapa contoh pengaruh Majapahit dalam seni dan arsitektur:
- Candi: Candi-candi peninggalan Majapahit memiliki ciri khas tersendiri, yaitu bentuknya yang ramping dan menjulang tinggi. Contohnya adalah Candi Penataran di Jawa Timur, yang merupakan kompleks candi terbesar dan terpenting peninggalan Majapahit.
- Pendopo: Pendopo adalah bangunan terbuka yang digunakan untuk berbagai kegiatan sosial dan upacara adat. Pendopo merupakan elemen penting dalam arsitektur Jawa, dan gaya pendopo yang kita kenal sekarang banyak dipengaruhi oleh arsitektur Majapahit.
- Ukiran: Ukiran adalah seni yang sangat berkembang pada masa Majapahit. Ukiran-ukiran pada candi dan bangunan-bangunan kerajaan sering menggambarkan cerita-cerita dari Ramayana dan Mahabharata, serta motif-motif flora dan fauna yang khas.
Selain arsitektur, Majapahit juga memberikan kontribusi besar dalam seni pertunjukan, seperti wayang kulit dan tari-tarian tradisional. Wayang kulit, misalnya, menjadi media untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan ajaran-ajaran moral kepada masyarakat. Tari-tarian tradisional juga berkembang pesat pada masa Majapahit, dengan gerakan-gerakan yang anggun dan kostum yang mewah.
Pengaruh Majapahit dalam Bahasa dan Sastra Jawa

Pengaruh Majapahit tidak hanya terbatas pada seni dan arsitektur, tetapi juga merambah ke bidang bahasa dan sastra Jawa. Bahasa Jawa Kuno, yang digunakan pada masa Majapahit, menjadi bahasa sastra yang penting dan banyak memengaruhi perkembangan bahasa Jawa modern.
Banyak karya sastra klasik yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuno pada masa Majapahit, seperti:
- Negarakertagama: Karya ini merupakan catatan sejarah penting tentang Majapahit pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Negarakertagama memberikan gambaran yang detail tentang kehidupan politik, sosial, dan budaya Majapahit.
- Sutasoma: Karya ini berisi ajaran-ajaran filosofis tentang toleransi dan persatuan. Sutasoma terkenal dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika," yang menjadi semboyan nasional Indonesia.
- Arjunawiwaha: Karya ini mengisahkan tentang perkawinan Arjuna, salah satu tokoh utama dalam Mahabharata. Arjunawiwaha merupakan contoh karya sastra Jawa Kuno yang sangat indah dan penuh dengan nilai-nilai moral.
Karya-karya sastra ini tidak hanya menjadi warisan budaya yang berharga, tetapi juga memengaruhi perkembangan bahasa dan sastra Jawa modern. Banyak kata-kata dan ungkapan dalam bahasa Jawa Kuno yang masih digunakan hingga sekarang.
Pengaruh Majapahit dalam Sistem Pemerintahan dan Hukum Jawa

Majapahit juga memberikan kontribusi penting dalam pengembangan sistem pemerintahan dan hukum di Jawa. Sistem pemerintahan Majapahit yang terstruktur dengan baik menjadi model bagi kerajaan-kerajaan lain di Jawa.
Berikut beberapa aspek penting dalam sistem pemerintahan Majapahit:
- Raja: Raja adalah kepala negara dan memiliki kekuasaan tertinggi. Namun, kekuasaan raja tidak bersifat absolut, karena dibatasi oleh hukum dan adat.
- Mahapatih: Mahapatih adalah pejabat tertinggi setelah raja. Mahapatih bertugas membantu raja dalam menjalankan pemerintahan dan mengambil keputusan-keputusan penting.
- Dewan Pertimbangan Agung: Dewan ini terdiri dari para pejabat tinggi kerajaan dan tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh. Dewan Pertimbangan Agung bertugas memberikan nasihat kepada raja dan mahapatih dalam masalah-masalah penting.
Selain sistem pemerintahan, Majapahit juga mengembangkan sistem hukum yang adil dan teratur. Hukum Majapahit didasarkan pada adat istiadat dan ajaran-ajaran agama Hindu-Buddha. Sistem hukum ini mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari masalah perkawinan, warisan, hingga pidana.
Nilai-Nilai Budaya Majapahit yang Masih Relevan Hingga Kini

Meskipun telah berlalu berabad-abad, nilai-nilai budaya yang ditanamkan oleh Majapahit masih relevan hingga kini. Nilai-nilai seperti persatuan, toleransi, gotong royong, dan menghormati leluhur masih menjadi bagian penting dari budaya Jawa.
Bhinneka Tunggal Ika, semboyan yang berasal dari masa Majapahit, menjadi landasan penting dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Semboyan ini mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan dan hidup berdampingan secara damai.
Nilai-nilai gotong royong dan menghormati leluhur juga masih sangat kuat dalam masyarakat Jawa. Gotong royong tercermin dalam berbagai kegiatan sosial, seperti membangun rumah, membersihkan lingkungan, dan membantu sesama yang membutuhkan. Menghormati leluhur tercermin dalam berbagai upacara adat dan tradisi yang masih dijalankan hingga sekarang.
Keruntuhan Majapahit dan Warisan Budayanya

Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran pada akhir abad ke-15. Faktor-faktor penyebab kemunduran Majapahit antara lain:
- Perang saudara: Setelah Hayam Wuruk wafat, terjadi perebutan kekuasaan antara para pewaris tahta. Perang saudara ini melemahkan kerajaan dan memecah belah persatuan.
- Serangan dari kerajaan lain: Kerajaan-kerajaan Islam di pesisir utara Jawa semakin kuat dan mulai menyerang Majapahit. Serangan-serangan ini semakin memperlemah kerajaan.
- Perubahan iklim: Perubahan iklim yang menyebabkan gagal panen juga menjadi faktor yang mempercepat kemunduran Majapahit.
Meskipun runtuh, Majapahit meninggalkan warisan budaya yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Jawa. Warisan budaya ini meliputi seni, arsitektur, bahasa, sastra, sistem pemerintahan, dan nilai-nilai budaya yang masih relevan hingga kini.
Jejak-jejak Majapahit masih dapat kita temukan di berbagai tempat di Jawa, mulai dari candi-candi megah hingga rumah-rumah tradisional yang menyimpan nilai-nilai budaya yang luhur. Dengan memahami sejarah dan budaya Majapahit, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya bangsa dan memperkuat identitas nasional.
Melestarikan Warisan Majapahit: Tanggung Jawab Kita Bersama

Melestarikan warisan Majapahit adalah tanggung jawab kita bersama sebagai generasi penerus bangsa. Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk melestarikan warisan ini, antara lain:
- Mempelajari sejarah dan budaya Majapahit: Dengan mempelajari sejarah dan budaya Majapahit, kita dapat lebih memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dan meneruskannya kepada generasi berikutnya.
- Mengunjungi situs-situs peninggalan Majapahit: Mengunjungi situs-situs peninggalan Majapahit adalah cara yang baik untuk melihat langsung bukti-bukti kejayaan Majapahit dan menghargai warisan budaya yang ada.
- Mendukung kegiatan-kegiatan pelestarian budaya: Mendukung kegiatan-kegiatan pelestarian budaya, seperti festival budaya, pameran seni, dan seminar sejarah, adalah cara yang efektif untuk menjaga warisan Majapahit tetap hidup.
- Mengajarkan nilai-nilai budaya Majapahit kepada anak-anak: Mengajarkan nilai-nilai budaya Majapahit kepada anak-anak adalah cara yang paling efektif untuk memastikan bahwa warisan ini tetap lestari hingga generasi mendatang.
Dengan melakukan upaya-upaya pelestarian ini, kita dapat memastikan bahwa warisan Majapahit tetap menjadi bagian penting dari identitas budaya kita dan terus memberikan inspirasi bagi generasi-generasi mendatang. Majapahit bukan hanya sekadar sejarah, tetapi juga cermin bagi kita untuk membangun bangsa yang kuat, makmur, dan berbudaya. Mari kita jaga bersama warisan luhur ini!
Posting Komentar untuk "Sejarah & Budaya: Jejak Majapahit di Jawa"
Posting Komentar